Pohon alpukat sudah jarang kita temui di halaman rumah orang kota. apa mungkin karena halaman perumahan yang sempit sehingga tidak bisa ditanami atau memang karena cuaca kota yang cenderung panas ?. Kita sering menjumpai tanaman ini saat kita berjalan-jalan ke desa. Bahkan dalam satu halaman bisa ada dua pohon alpukat.
Dari rasa buahnya alpukat dikenal ada dua yaitu alpukat mentega dan alpukat susu. Ciri-ciri alpukat mentega adalah daging buahnya tebal, warnanya kuning berlemak tanpa serat dan rasanya manis. Kalau Alpukat susu daging buahnya berwarna putih dan agak keras.
Alpukat metega
Tapi kalau dari bentuk dan warnanya kita hanya mengenal alpukat hijau bulat, alpukat hijau panjang, alpukat merah bulat dan alpukat merah panjang.
Banyak yang mengira Alpukat sangat berlemak, padahal lemak alpukat termasuk lemak tak jenuh sehingga tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Kadar lemak alpukat dua kali lipat dari kandungan lemak durian. Asam lemak tak jenuh tunggal oleat yang bersifat antioksidan yang menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menaikkan kolesterol baik (HDL) akan menurunkan resiko stroke dan serangan jantung. Kemampuan ini diperkuat oleh kandungan betakaroten, , asam folat vitamin E dan vitamin B komplek yang banyak terdapat dalam alpukat.
Kalium dalam buah alpukat efektif meredam hipertensi dan memperlancar aliran darah., Alpukat sedikit mengandung gula, tetapi mengandung serat selulose. Oleh sebab itu buah alpukat sangat dianjurkan oleh penderita diabetes.
Zat besi dan tembaga untuk pembentukan sel darah merah, mencegah anemia gizi. Kadar vitamin C dan E dalam daging buah alpukat baik untuk melembabkan kulit dan perawatan rambut.
pada saat mengerok daging buah alpukat dari kulitnya usahakan tetap memperhatikan membran bagian luar di bawah kulit, karena ini menyimpan semua kelebihan mineral alpukat.
Pada kesempatan mendatang kita akan membahas pengolahan alpukat untuk minuman maupun makanan.